Jumat, 15 Januari 2021

Keterampilan Penting Dalam Penerapan Strategi Dan Rencana Tindakan

Nama : Hany Nadyandika

NPM : 12217670

Kelas : 3EA10

Peran manajemen sering kali mencakup tanggung jawab mengelola proyek, memimpin tim atau kombinasi keduanya. Ketika pemimpin mempromosikan atau mempekerjakan karyawan untuk posisi manajemen, pemimpin mempercayai karyawannya untuk membuat keputusan penting dan membantu membangun dan melaksanakan rencana yang akan mempengaruhi hasil perusahaan. 

Manajemen Strategi adalah proses analisis dan penciptaan strategi serta penerapan dan pemantauan yang berkelanjutan yang digunakan oleh organisasi dengan tujuan untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari Manajemen Strategic.

Tanpa implementasi yang berurutan, strategi berharga yang ditangani oleh manajer hampir tidak ada gunanya.Implementasi strategi yang berhasil membutuhkan 4 keterampilan dasar: 

1.     Allocating Skill

Keterampilan mengalokasikan adalah kemampuan untuk menyediakan sumber daya organisasi yang diperlukan untuk menerapkan strategi. Pelaksana yang berhasil berbakat dalam menjadwalkan pekerjaan, menganggarkan waktu dan uang, mengalokasikan sumber daya lain yang penting untuk implementasi.

 

Menurut SNI 31000:2018, setidaknya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengalokasian sumber daya dalam mendesain kerangka kerja manajemen risiko.

  • ·  Pertama, orang atau sumber daya manusia yang dialokasikan selayaknya memiliki keterampilan, pengalaman dan kompetensi dalam hal manajemen risiko. Tentunya disesuaikan juga dengan lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan. 
  • ·    Kedua, organisasi atau perusahaan perlu menentukan proses, metode dan alat yang sesuai yang akan digunakan untuk mengelola risiko pada organisasi atau perusahaannya.
  • ·    Ketiga, proses dan prosedur terdokumentasi dengan baik, sehingga ada rekam jejak yang baik, bisa digunakan untuk memprediksikan masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu sehingga akan lebih akurat dalam mengelola risiko.
  • ·      Keempat, sistem manajemen informasi dan pengetahuan perlu dibangun dengan baik, sehingga pada saat diperlukan data atau informasi tertentu untuk mengambil keputusan berkaitan dengan manajemen risiko bisa didapatkan dengan segera.
  • ·     Kelima, pengembangan professional dan kebutuhan pelatihan perlu diperhatikan untuk tetap menjaga dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki sumber daya manusianya. Dalam membangun kelima hal tersebut, organisasi atau perusahaan perlu merancang alokasi sumber daya yang dimiliki baik dengan kapasitas dan keterbatasan yang ada di organisasi atau perusahaannya.

 

2.     Monitoring Skill

Yaitu merupakan suatu keterampilan untuk melakukan sebuah pengamatan kegiatan secara berkala, yg berlangsung dalam sebuah program. kegiatan ini adalah salah satu proses pengumpulan informasi secara rutin terhadap semua aspek.

Yegiatan ini juga melibatkan pemberian masukan mengenai kemajuan suatu perusahaan kepada semua anggotanya. tujuan dari monitoring skill ini, sangat penting dalam sebuah perencanaan serta implementasi.

Keterampilan memonitoring ini, memberikan informasi yg berguna dalam menganalisis situasi, serta memastikan apakah semua aktifitas yg dilakukan sudah benar atau masih dalam pengamatan. dan kunci utamanya yaitu “untuk menentukan apakah cara kerja proyek, merupakan cara kerja yg sudah direncanakan sebelumnya atau masih dalam mengambil suatu keputusan yg akan diperoleh nantinya.”

 

3.     Organising Skill

Dalam penerapan strategi dan rencana Tindakan, organising skill sangat penting untuk dipahami. Dengan adanya organising skill maka pekerjaan dalam suatu organisasi akan menjadi terstruktur dan berjalan dengan lancer.Organization atau Organisasi adalah sekumpulan orang, atau suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama satu anggota dengan anggota lainya. Sedangkan skill adalah kemampuan/keahlian seseorag dalam melakukan sesuatu pada bidangnya. Jadi Organization Skill adalah skill untuk berorganisasi atau keterampilan dalam organisasi.

Organising skill juga menjelaskan tentang proses untuk penetuan,pengelompokkan, pengaturan dan pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai tujuan organisasinya. Dalam hal ini penentuan dan penempatan perencanaan kerja menjadi ini dari organising skill karena dengan adanya penentuan dan perencanaan dalam organisasi maka point point lain seperti pengelompokkan,pengaturan dan pembentukan pola pasti akan tercipta.

Fungsi Pengorganisasian

·         Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.

·         Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.

·         Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:

·         Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.

·         Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.

·         Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:

·         Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.

·        Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

·             Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

 

4.     Interacting Skill

Interacting Skill atau dikenal dengan kemampuan seseorang dalam berinteraksi secara efektif dengan anggotanya. Pada keterampilan ini komunikasi menjadi poin penting karena komunikasi yang baik dan efektif akan memudahkan anggota dalam menyelesaikan pekerjaanya dan perusahaan akan semakin mudah dalam mencapai tujuannya.    

 

Interacting Skill diperlukan untuk menyelesaikan implementasi dengan berinteraksi baik di dalam maupun di luar organisasi. 

 

Contohnya : 

 

Pada internal perusahaan : 

Manajer pemasaran berurusan dengan rekan-rekan seperti manajer produksi dan manajer HRD, di mana dia memiliki sedikit otoritas. 

 

Pada eksternal perusahaan :

Manajer pemasaran berinteraksi dengan pelanggan, dealer, agensi periklanan, dan sebagainya. Pelaksana yang baik adalah yang memiliki keterampilan memotivasi dan bernegosiasi.

 

Referensi:

https://studylibid.com/doc/344680/pengertian-implementasi-strategi

https://managementinnovations.wordpress.com/2008/12/10/strategy-implementationstrategic-control/

https://www.toppr.com/guides/business-management-and-entrepreneurship/nature-ofmanagement-and-its-process/management-functions/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-strategi-strategic-managementdan-prosesnya/

https://irmapa.org/alokasi-sumber-daya-dalam-desain-kerangka-kerja-manajemen-risiko-2/

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar