Jumat, 29 Januari 2021

Teknik Pengambilan Keputusan Terkait Dengan Rantai Pasok (Supply Chain) dan Rantai Nilai (Value Chain)

Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. Definisi Supply Chain Management juga diberikan oleh James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Sedangkan definisi Supply Chain Management menurut Chase, Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan Carl M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the activities involved in delivering a product from raw material through the customer including sourcing raw material and parts, manufacturing and assembly, warehousing and inventory tracking, order entry and order management, distribution across all channels, delivery to the customer, and the information system necessary to monitor all of the activities” . Stevenson mendefinisikan supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan. Russell dan Taylor mendefinisikan bahwa supply chain management adalah mengelola arus informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan, perusahaan hingga pemasok .

 

Komponen Supply Chain Management

Komponen dari supply chain management menurut Turban (2004) terdiri dari tiga komponen utama yaitu:

1. Upstream Supply Chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufacturers, assemblers, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka (para penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

2. Internal Supply Chain

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan ke dalam organisasi. Di dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.

3. Downstream supply chain

Downstream (hilir) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan transportasi dan after-sale service.

 

Strategi Rantai Pasokan

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:

1.  Banyak Pemasok (Many Supplier)

Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.

2.  Sedikit Pemasok (Few Supplier)

Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.  Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.

3.  Vertical Integration

Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical dapat berupa:

Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik  Baja.

Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada     konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yang    semula sebagai distributornya.

4.  Kairetsu Network.

Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.  Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur.  Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.

5.  Perusahaan Maya (Virtual Company)

Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping.  Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.

 

Tujuan Strategis Supply Chain Management

        Rantai pasokan bagaikan darah dari setiap organisasi bisnis karena menghubungkan pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di jaringan yang sangat penting untuk penciptaan dan pengiriman barang dan jasa. Dalam mengelola rantai pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi rantai pasokan. Tujuan manajemen rantai pasokan adalah dengan menyelaraskan permintaan dan penawaran seefektif dan seefisien mungkin. Masalah-masalah utama dalam rantai pasokan terkait dengan (Stevenson, 2009):

1.    Menentukan tingkat outsourcing yang tepat

2.    Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang

3.    Mengelola pemasok

4.    Mengelola hubungan terhadap pelanggan

5.    Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat

6.    Mengelola risiko

menganalisis kasus pemasaran domestik/regional dan kasus pemasaran global

PEMASARAN GARUDA INDONESIA Pada Pasar Domestik :

(Studi Kasus : Rute Jakarta-Denpasar)

Rute penerbangan Jakarta - Denpasar mcrupakan rute penerbangan yang memberikan kontribusi revenue dan mempunyai pangsa pasar yang bcsar pada pasar domestik. Namun, mulai tahun 1991 - 1994, pangsa pasar Garuda pada ruteini semakin menurun, dimana pertumbuhan pasarnya lebih rendah dari pada pertumbuhan pasar keseluruhan. Padahal, pesaing potensial Garuda, yaitu, perusahaan "SG" dapat meraih pangsa pasar yang semakin meningkat dari tahun1991 sampai dcngan tahun 1994. Hal ini disebabkan karena strategi yangditerapkan oleh "SG" relatif lebih inovatif dan agresif bila dibandingkan dengan strategi Garuda. Apabila Garuda tidak menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka diperkirakan untuk niasa datang pangsa pasar Garuda pada rute ini akansemakin menurun. Karya akhir ini mengambil topik tentang peramusan strategi pemasaran PT.Garuda Indonesia untuk rute Jakarta - Denpasar. Langkah-Iangkah dalammenentukan usulan strategi tersebut adalah berupa analisa karakteristik rute Jakarta - Denpasar, analisa lingkungan eksternal dan internal, analisa posisi strategik rute Jakarta - Denpasar, penentuan strategi utama, penentuan target pasar, dan perumusan strategi bauran pemasaran. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka sasaran strategi yang disarankan

untuk rute ini adalah mempertahankan pangsa pasar dan posisi sebagai pemimpin pasar.Untuk mencapai sasaran tersebut, maka terdapat beberapa alternatif strategi yangdapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:

• meningkatkan kualitas produk

• meningkatkan diferensiasi produk

• meningkatkan usaha promosi

• menentukan harga yang bersaing

 Strategi pemasaran yang dilakukan adalah Strategi pemasaran total, yaitu Garuda melayani semua segmen pasar yang ada, baik penumpang dengan tujuan bisnis, penumpang dengan tujuan wisatawan, maupun penumpang dengan tujuan pribadi.Strategi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam strategi bauran pemasaran, yang meliputi strategi produk, strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi.

strategi memasuki pasar global dan penerapannya pada perusahaan skala internasional yang ada di internet

pemasaran global adalah pemasaran yang menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui integrasi aktivitas-aktivitas pemasaran domestik, luar negeri maupun internasional yang dapat menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha usaha pemasaran global.

STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk memasuki pasar global, antara lain :

1.      Melakukan ekspor langsung

Perusahaan melakukan ekspor langsung dengan cara menjual produknya langsung ke luar negeri atau melalui distributor yang mewakili kegiatan penjualan.

2.      Mengeluarkan Lisensi

Lisensi merupakan cara yang mudah untuk memasuki pasar internasional. Sebagai contoh adalah produsen coca cola melakukan pemasaran internasionalnya dengan lisensi pembotolan atau memberi hak pembotolan ke seluruh dunia. Coca cola hanya memasok sirop atau bahan baku dan memberikan pelatihan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan menjual. Kerugian dari lisensi ini adalah perusahaan memiliki sedikit kendali atas pemegang lisensi dan dapat menciptakan pesaing baru bila pemegang lisensi tidak lagi bergantung pada pemberi lisensi.

3.      Melakukan franchising

Bentuk kerjasama tertulis antara pihak franchisor & faranchisee, dimana pihak franchisee diberi hak utk mendistribusikan produk / jasa tertentu dalam periode & wilayah tertentu serta dg cara yg ditentukan franchisor.  Contoh :  Mc Donald’s. A&W, Es Teller 77 & Kentucky Fried Chicken.

4.      Joint Venture (Usaha Patungan)

Perjanjian kemitraan antara investor asing & lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yg keduanya berbagi kepemilikan & pengendalian. Keuntungan dari cara ini adalah adanya pembagian dalam menanggung resiko & kemampuannya mengkombinasikan dua kekuatan untuk menciptakan sinergi Contoh : May bank dari Malaysia yg berpatungan dg Nusa Bank di Indonesia membentuk May Bank Nusa.

5.      Melakukan pembelian/penguasaan perusahaan yang sudah ada (Acquisi­tion).

Misalnya Sony membeli perusahaan film Amerika yaitu Columbia Pictures.

6.      Bekerja sama & bergabung dg perushn dalam negeri / diluar negeri (Global Alliances).

Contoh : IBM membentuk kerja sama dg perush Jepang, seperti Ricoh utk mengelola distribusi penjualan komputer nya, dg Nippon Steel dalam sistem integrasi, NTT dalam jaringan nilai tambah & untuk masalah keuangan dipakai Fuji Bank.

Kamis, 28 Januari 2021

studi kasus segmentasi pasar produk dari perusahaan internasional

 Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.  Segmentasi pasar dilakukan oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan pemasaran produk secara terarah. Selain itu, segmentasi pasar membantu pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi lebi  baik. contoh dari  salah satu produk segmentasi pasar sendiri Sidomuncul

Pada era informasi dan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini, setiap  individu atau kelompok dapat dengan mudah mengkaji dan menyerap setiap perkembangan yang terjadi. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat untuk dapat memenuhi  setiap keinginan,  dan kebutuhan sehari-hari secara instan, namun gaya hidup yang serba instan telah membuat setiap individu atau kelompok terjebak dalam jurang kenyamanan, kemajuan teknologi dan informasi  semakin memudahkan kerja dan aktivitas yang harus ditebus dengan harga mahal, malah mengantarkan penggunanya pada penyakit-penyakit gaya hidup, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berisiko tinggi.

Obat tradisional merupakan salah satu peninggalan para leluhur yang masih sangat di perlukan dan diminati banyak orang di era modern sekarang. Ada banyak keuntungan dari penggunaan obat tradisional dibandingkan dengan obat-obat kimia. Salah satunya dari segi ekonomi, obat tradisional bisa didapatkan disekitaran lingkungan tempat tinggal dan tentu saja dengan cuma-cuma. Bukan hanya itu, diketahui bahwa obat tradisional juga mempunyai efek samping yang lebih ringan dibandingkan obat-obatan sintesis

Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari  bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti akar-akaran, daun-daunan dan kulit batang, buah. Jamu  biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Jamu tradisional merupakan obat yang diracik secara tradisional dan sangat berguna untuk kesehatan. Saat ini jamu tradisional mungkin kehadirannya sudah digantikan dengan obat-obatan modern. Tapi sebenarnya  jamu tradisional tidak kalah khasiatnya dengan obat-obatan jaman sekarang  bahkan lebih baik. Saat ini banyak pabrik yang memproduksi jamu tradisional dalam  bentuk kemasan sehingga sangat mudah untuk digunakan.

PT. Sido Muncul adalah pabrik jamu berstandar farmasi, karena telah menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) . Secara  pasti PT. Sidomuncul  Tbk bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih  berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta  penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik.

Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari kebijakan strategi dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Dalam hal ini keunggulan  PT.Sidomuncul Tbk  dalam bersaing sangat diperlukan  untuk terus dapat bertahan hidup (survive).

Berbagai cara serta strategi telah dilakukan guna menghadapi tantangan, persaingan yang dikembangkan oleh manajer  pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan dalam menghadap persaingan dalam bidang  pemasaran  sekarang  ini. Pemasaran dalam PT.Sidomuncul Tbk merupakan salah satu faktor yang penting guna memberikan kontribusi bagi perusahaan yang berorientasi pada profit, sebab kegagalan dalam memasarkan barang akan berakibat fatal, keuntungan yang diharapkan tidak akan tercapai. Hal ini mengakibatkan PT.Sidomuncul Tbk  akan terancam mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya kebangkrutan maka, dalam memasarkan sebuah produk perusahaan perlu mencermati bauran pemasaran ( marketing mix ) yaitu produk, harga, promosi dan distribusi. Keempat unsur tersebut saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Sehingga manajemen tidak boleh hanya menekankan pada salah satu unsur saja apabila ingin meningkatkan volume penjualan.

Mengkaji perubahan nilai mata uang dan terapannya dalam keputusan keuangan perusahaan global

Pergerakan nilai tukar mengekspos berbagai aspek dalam bisnis, mulai dari pendapatan, pembiayaan, investasi dan operasional. Pergerakan merugikan nilai tukar dapat membahayakan profitabilitas, arus kas perusahaan, dan nilai perusahaan.

Fluktuasi kecil adalah wajar dan ketidakpastiannya relatif rendah. Tapi, jika bergerak liar, itu menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh bisnis. Itu pada akhirnya mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

Istilah lain risiko nilai tukar mata uang asing adalah dengan risiko valas atau risiko nilai tukar.

PENGARUH PERUBAHAN TEKNOLOGI TERHADAP PEMASARAN GLOBAL

Perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sekarang karena dengan kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan manusia tidak lepas dari adanya sebuah teknologi karena teknologi merupakan cara mudah dalam setiap kegiatan manusia terutama teknolgi sangat membantu manusia mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka secara instant.

Teknologi yang terkoneksi dengan jaringan internet global memberikan peluang dalam pemasaran produk dan jasa. Dengan jaringan internet, website design quality yang menarik merupakan suatu alat promosi yang baik dan lebih murah terutama dalam bisnis jasa. Pengaruh teknologi dalam e-commerce membuat penyampaian informasi secara cepat. Jika zaman dulu, dalam memasarkan produk harus menunggu beberapa minggu baru tersampaikan. Tetapi dengan kemajuan sekarang para penjual maupun pembeli tidak perlu menunggu lama karena dapat diakses melalui sebuat jaringan internet maupun situs-situs terkait. Selain itu, dengan adanya e-commerce konsumen merasa nyaman saat bertransaksi karena tidak perlu antri karena terbantu dengan adanya mobile banking.

Pola Konsumsi

Pola Konsumsi

Pola konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.

Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.

Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. tingkat pendidikan/pengetahuan;

b. kondisi tempat tinggal iklim;

c. jenis pekerjaan;

d. tingkat peradaban bangsa;

e. kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;

f. tinggi rendahnya harga barang dan jasa;

g. selera yang sedang berkembang di masyarakat.

Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.

TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN KORPORASI TRANSNASIONAL

 1.   Strategi 

Strategi telah didefinisikan sebagai respon yang dipertimbangkan dari sebuah organisasi pada

kenyataan dari organisasi yang berkepentingan dan kenyataan dari lingkungan bisnis. 

a. Dimensi yang ke-1 adalah Lingkungan Eksternal Perusahaan. Proses perencanaan strategi

memerlukan penilaian fakta asumsi yang menyangkut lingkungan eksternal perusahaan.

b. Dimensi strategi ke-2 adalah Organisasi. Proses strategis memerlukan identifikasi asumsi kunci

mengenai organisasi, terutama kekuatan dan kelemahannya. 

c. Dimensi startegi ke-3 adalah Nilai Pihak yang Berkepentingan. Pihak yang berkepentingan

adalah orang atau kelompok yang mempunyai minat dalam hasil dari kegiatan organisasi, yaitu

termasuk pemegang saham, manajer, karyawan pelanggan, anggota masyarakat, Negara dimana

perusahaan beroperasi, dan lainnya.


2. Perusahaan di Dunia

Beberapa aspek pemasaran global memiliki perbedaan dari pemasaran domestik. Pertama adalah

konteks atau lingkungan pemasaran global, yang sebenarnya mempunyai lingkungan pasar yang

berbeda, agar persamaan dalam yang ada dalam kelompok dan perbedaan antar kelompok menjadi

jelas.


3. Pengelompokkan, Segmentasi dan Target Pemasaran 

Karakteristik pasar nasional di seluruh dunia berbeda cukup besar dalam banyak dimensi kunci. Karakteristik pasar lain yang penting adalah ukuran luasnya. Geografi adalah kriteria pengelompokan dengan makna yang besar.


4. Kepekaan Lingkungan 

Suatu cara yang paling berguna untuk melihat produk secara internasional adalah menempatkannya

dalam rangkaian kepekaan lingkungan. Di salah satu ujung dari rangkaian terletak produk yang tidak

peka terhadap lingkungan, yang tidak memerlukan penyesuaian besar terhadap lingkungan ekonomi

dan sosial dari pasar di seluruh dunia. Di ujung yang lain dari rangkaian tersebut terletak produk yang

amat sensitif pada perbedaan dalam faktor ekonomi, sosialbudaya, fisik, dan pemerintah di pasar

dunia.


5. Pengaruh yang mempersatukan dan membedakan 

Konsep ini didasarkan pada fakta bahwa dalam setiap situasi ada aspek yang unik maupun yang

serupa. Aspek unik mempunyai pengaruh yang membedakan; aspek serupa memberikan pengaruh

yang menyatukan. Apabila analisis sebuah pasar hanya memfokuskan pada aspek yang unik atau

yang serupa, hasilnya adalah analisis sepihak, akhirnya program pemasaran yang dikembangkan akan

terlalu standar atau terlalu berbeda.


6. Daur Hidup Produk / Pasar 

Konsep DHP terbentuk dengan baik dalam pemasaran. Pengertian umum DHP adalah bahwa suatu

produk mempunyai karakteristik atau kehidupan normal dengan urutan awal atau kelahiran dan

pertumbuhan cepat (tahap pertumbuhan). Daur hidup pasar adalah konsep yang berkaitan. Pasar ada

tahap awalnya, tahap pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan. Perusahaan perlu mengetahui tahap

perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi pemasaran untuk produknya dengan tahap tersebut.

Jumat, 15 Januari 2021

Keterampilan Penting Dalam Penerapan Strategi Dan Rencana Tindakan

Nama : Hany Nadyandika

NPM : 12217670

Kelas : 3EA10

Peran manajemen sering kali mencakup tanggung jawab mengelola proyek, memimpin tim atau kombinasi keduanya. Ketika pemimpin mempromosikan atau mempekerjakan karyawan untuk posisi manajemen, pemimpin mempercayai karyawannya untuk membuat keputusan penting dan membantu membangun dan melaksanakan rencana yang akan mempengaruhi hasil perusahaan. 

Manajemen Strategi adalah proses analisis dan penciptaan strategi serta penerapan dan pemantauan yang berkelanjutan yang digunakan oleh organisasi dengan tujuan untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari Manajemen Strategic.

Tanpa implementasi yang berurutan, strategi berharga yang ditangani oleh manajer hampir tidak ada gunanya.Implementasi strategi yang berhasil membutuhkan 4 keterampilan dasar: 

1.     Allocating Skill

Keterampilan mengalokasikan adalah kemampuan untuk menyediakan sumber daya organisasi yang diperlukan untuk menerapkan strategi. Pelaksana yang berhasil berbakat dalam menjadwalkan pekerjaan, menganggarkan waktu dan uang, mengalokasikan sumber daya lain yang penting untuk implementasi.

 

Menurut SNI 31000:2018, setidaknya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengalokasian sumber daya dalam mendesain kerangka kerja manajemen risiko.

  • ·  Pertama, orang atau sumber daya manusia yang dialokasikan selayaknya memiliki keterampilan, pengalaman dan kompetensi dalam hal manajemen risiko. Tentunya disesuaikan juga dengan lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan. 
  • ·    Kedua, organisasi atau perusahaan perlu menentukan proses, metode dan alat yang sesuai yang akan digunakan untuk mengelola risiko pada organisasi atau perusahaannya.
  • ·    Ketiga, proses dan prosedur terdokumentasi dengan baik, sehingga ada rekam jejak yang baik, bisa digunakan untuk memprediksikan masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu sehingga akan lebih akurat dalam mengelola risiko.
  • ·      Keempat, sistem manajemen informasi dan pengetahuan perlu dibangun dengan baik, sehingga pada saat diperlukan data atau informasi tertentu untuk mengambil keputusan berkaitan dengan manajemen risiko bisa didapatkan dengan segera.
  • ·     Kelima, pengembangan professional dan kebutuhan pelatihan perlu diperhatikan untuk tetap menjaga dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki sumber daya manusianya. Dalam membangun kelima hal tersebut, organisasi atau perusahaan perlu merancang alokasi sumber daya yang dimiliki baik dengan kapasitas dan keterbatasan yang ada di organisasi atau perusahaannya.

 

2.     Monitoring Skill

Yaitu merupakan suatu keterampilan untuk melakukan sebuah pengamatan kegiatan secara berkala, yg berlangsung dalam sebuah program. kegiatan ini adalah salah satu proses pengumpulan informasi secara rutin terhadap semua aspek.

Yegiatan ini juga melibatkan pemberian masukan mengenai kemajuan suatu perusahaan kepada semua anggotanya. tujuan dari monitoring skill ini, sangat penting dalam sebuah perencanaan serta implementasi.

Keterampilan memonitoring ini, memberikan informasi yg berguna dalam menganalisis situasi, serta memastikan apakah semua aktifitas yg dilakukan sudah benar atau masih dalam pengamatan. dan kunci utamanya yaitu “untuk menentukan apakah cara kerja proyek, merupakan cara kerja yg sudah direncanakan sebelumnya atau masih dalam mengambil suatu keputusan yg akan diperoleh nantinya.”

 

3.     Organising Skill

Dalam penerapan strategi dan rencana Tindakan, organising skill sangat penting untuk dipahami. Dengan adanya organising skill maka pekerjaan dalam suatu organisasi akan menjadi terstruktur dan berjalan dengan lancer.Organization atau Organisasi adalah sekumpulan orang, atau suatu kelompok yang memiliki tujuan yang sama satu anggota dengan anggota lainya. Sedangkan skill adalah kemampuan/keahlian seseorag dalam melakukan sesuatu pada bidangnya. Jadi Organization Skill adalah skill untuk berorganisasi atau keterampilan dalam organisasi.

Organising skill juga menjelaskan tentang proses untuk penetuan,pengelompokkan, pengaturan dan pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai tujuan organisasinya. Dalam hal ini penentuan dan penempatan perencanaan kerja menjadi ini dari organising skill karena dengan adanya penentuan dan perencanaan dalam organisasi maka point point lain seperti pengelompokkan,pengaturan dan pembentukan pola pasti akan tercipta.

Fungsi Pengorganisasian

·         Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.

·         Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.

·         Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:

·         Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.

·         Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.

·         Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:

·         Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.

·        Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

·             Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

 

4.     Interacting Skill

Interacting Skill atau dikenal dengan kemampuan seseorang dalam berinteraksi secara efektif dengan anggotanya. Pada keterampilan ini komunikasi menjadi poin penting karena komunikasi yang baik dan efektif akan memudahkan anggota dalam menyelesaikan pekerjaanya dan perusahaan akan semakin mudah dalam mencapai tujuannya.    

 

Interacting Skill diperlukan untuk menyelesaikan implementasi dengan berinteraksi baik di dalam maupun di luar organisasi. 

 

Contohnya : 

 

Pada internal perusahaan : 

Manajer pemasaran berurusan dengan rekan-rekan seperti manajer produksi dan manajer HRD, di mana dia memiliki sedikit otoritas. 

 

Pada eksternal perusahaan :

Manajer pemasaran berinteraksi dengan pelanggan, dealer, agensi periklanan, dan sebagainya. Pelaksana yang baik adalah yang memiliki keterampilan memotivasi dan bernegosiasi.

 

Referensi:

https://studylibid.com/doc/344680/pengertian-implementasi-strategi

https://managementinnovations.wordpress.com/2008/12/10/strategy-implementationstrategic-control/

https://www.toppr.com/guides/business-management-and-entrepreneurship/nature-ofmanagement-and-its-process/management-functions/

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-strategi-strategic-managementdan-prosesnya/

https://irmapa.org/alokasi-sumber-daya-dalam-desain-kerangka-kerja-manajemen-risiko-2/