Sabtu, 14 November 2020

Sistem Informasi dan Pemasaran Global

 Nama    : Hany Nadyandika

NPM    : 12217670

Kelas    : 4EA10

Sistem Informasi dan Pemasaran Global

Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.  Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Tujuan Sistem Informasi Pemasaran

Tujuan dari sistem informasi manajemen (SIM) adalah memberi para manajer dan pengambilan keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar, pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM seharusnya berarti pengumpulan analisis, klasifikasi, menyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving), dan melaporkan data-data yang relevan mengenai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjualan, dan pesaing. SIM suatu perusahaan seharusnya juga mencangkup aspek-aspek penting lingkungan eksternal . Hasil operasi yang jelek sering ditemukan untuk data dan informasi yang tidak cukup mengenai kejadian-kejadian yang terjadi didalam dan diluar perusahaan.

Riset Pemasaran Internasional

Pemasaran dalam bisnis internasional sangat kompleks daripada pemasaran domestic. Perbedaan sosial, bahasa, politik, peraturan, dll perlu dipelajari dengan seksama kemudian dijadikan sebagai landasan kebijakan strategi pemasaran.  Pemahaman tentang lingkungan bisnis internasional seharusnya didasarkan pada penilitian yang dilakukan yang menyangkut produk, rencana pemasaran, strategi pemasaran.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi problem pemasaran.  Macam data yang diperlukan dalam penelitian pemasaran :

a)      Data Sekunder

Data yang dikumpulkan pleh pihak lain(BPS, Dep perindustrian, IMF) data ini teralive lebih murah dan mudah untuk mendapatkannya

b)     Data Primer

Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti, karenanya cara mendapatkannya data tersebut membutuhkan biaya yang mahal, mamakai waktu lama, kadang hasilnya sulit dikomparasi.  Data ini biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan yang bersifat taktis dan spesifik.

 

 

 

Ada bermacam macam informasi yang dibutuhkan dalam pemasaran internasional yaitu :

1)      Macro live information ( lingkungan fisik, lingkungan politik, lingkungan ekonomi).

2)      Market information ( kemungkinan masuk, karakteristik pasar).

3)      Micro level information ( sales forcasting, informasi biaya, informasi manajeman.

 

Manfaat sistem informasi,

1)     Manajeman dapat memonitor perubahan yang terjadi pada pasar pasar yang bebeda.

2)     Manajeman dapat memonitor perusahaan itu sendiri dalam pasar internasional

 

Analisis  kekuatan kompetitif :

1)     Dari dalam perusahaan.

2)     Bahan bahan publikasi.

3)     Para pemasok / pelanggan.

4)     Karyawan para pesaing.

5)     Observasi langsung

 

Pemasaran Internasional

Fungsi manajeman yang dianggap tulang punggung perusahaan adalah pemasaran. Tidak akan ada artinya Sebaik apapun produk yang dihasilkan perusahaan tetapi jika diimbangi oleh kemampuan perusahaan tersebut didalam memasarkan produknya.  Untuk mamasuki pasar internasional sebuah produk dapat diperlukan dengan dilakukan modifikasi yang tergantung pada beberapa faktor yaitu Jenis produk itu sendiri, biaya, dan peraturan dari negara yang dituju.

Standarisasi produk Yaitu produk dengan sangat sedikit atau tanpa modifikasi sama sekali, biasanya untuk barang-barang yang memang perlu distandarisasi seperti alat-alat kesahatan atau alat alat labotaorium dll.

Diferensiasi produk Beberapa jenis barang perlu dilakukan diferensiasi pasar agar perusahaan dapat menigkatkan keuntungan. Modifikasi produk adalah salah satun bentuk diferensiasi, dan deferensiasi  merupakan salah satu segmentasi pasar. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk melakukan diferensiasi produk yaitu jenis produk, kondidi dan kompetensi yang ada dipasar, kebutuhan fisik, infrastruktur, product life style, legal requirement, cost benafit analysis.

 

Segemantasi pasar Beberapa negara dapat dibagai dalam beberapa segmen denagn dasar tertentu seperti factor demografi, tingkat pendapatan, agama, kebiasaan konsumsi, dll.

Merek dan kemasan Merek dapat distandarisaitetapi dapat juga disesuaikan dngan kondisi negara tertentu sehingga untuk produk yang sama mereknya akan berbeda di negara lain.

Strategi produk Produk adalah fokus sentar bauran pemasaran. Jika sebuah produk tidak berhasil memuaskan konsumen, apaun upaya memasarkan yang dilakukan oleh produsen tidak akan berhasil.  Dalam merumuskan strategi produk para manajer pemasaran internasional harus ingat bahwa produk adalah lebih dari sekedar obyek fisik, tetapi mencangkup juga merek, aksesoris, layanan purna jual, jaminan, pentujuk pmakaian, cita perusahaan dan kemasan.

Jenis produk Klasifikasi produk adalah jenis produk industrial atau produk konsumen, yang memenuhi kebutuhan pasar dunia pada umuamnya produk industrial tidak terlalu mermerlukan banyak penyesuaian, hal tesebut berbeda dengan produk konsumen.

Fungsi Pemasaran Internasional

            Fungsi manajeman yang dianggap tulang punggung perusahaan adalah pemasaran. Tidak akan ada artinya Sebaik apapun produk yang dihasilkan perusahaan tetapi jika diimbangi oleh kemampuan perusahaan tersebut didalam memasarkan produknya.  Untuk mamasuki pasar internasional sebuah produk dapat diperlukan dengan dilakukan modifikasi yang tergantung pada beberapa faktor yaitu Jenis produk itu sendiri, biaya, dan peraturan dari negara yang dituju.

            Standarisasi produk yaitu produk dengan sangat sedikit atau tanpa modifikasi sama sekali, biasanya untuk barang-barang yang memang perlu distandarisasi seperti alat-alat kesahatan atau alat alat labotaorium dll.

Jumat, 30 Oktober 2020

Perusahaan di Indonesia yang mendapatkan lisensi dari negara asing

Nama    : Hany Nadyandika

NPM    : 12217670

Kelas    : 4EA10

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) merupakan produsen makanan dalam kemasan yang mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun.


            Indomie juga sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, AS, Eropa, hingga Afrika. Dalam merambah pasar internasional, Indofood membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai negara, seperti di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Selain itu, Indofood juga memasarkan Indomie dengan menggunakan cara lisensi, seperti kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi Arabia) dan De United Food Industries Limited (Nigeria), yang keduanya memperoleh hak untuk menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing.  Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. 

            Di tahun 1989, INDF masuk ke bisnis food seasonings yang menghasilkan kecap dan bumbu, dan 2 tahun kemudian juga membuat saus tomat dan sambal. Di tahun yang sama, INDF mengakuisisi PT Sari Pangan Nusantara, produsen makanan balita merek SUN. Selain membuat produk sendiri, di tahun 1990 INDF menjalin joint venture dengan Pepsico Foods yang punya merek Frito-Lay dan membuat snack berbahan baku kentang, dengan merek-merek seperti Chitato, Cheetos dan Chikita, snack foods berbahan baku ketela yang jumlahnya memang melimpah di Indonesia.

 

Senin, 26 Oktober 2020

Perusahaan yang melakukan kajian lingkungan sosial budaya

 Nama : Hany Nadyandika

NPM : 12217670

Kelas : 4EA10

Kentucky Fried Chicken

Kentucky Fried Chicken (KFC) memasuki India pada Juni 1995, tepatnya di Bangalore, dan menghadapi banyak protes dan demostrasi selama bertahun-tahun. Beberapa diantaranya adalah :

1. Meskipun pemerintah telah mengizinkan masuknya investasi asing di bidang makanan cepat saji pada awal 1990an, masih ada beberapa pihak yang tidak setuju. Alasan ketidaksetujuan ini diantaranya : banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, menjaga bisnis domestik, ketakutan akan invasi budaya, dampak buruk junk food bagi kesehatan, serta dampak ke pertanian dan lingkungan. Para petani mengatakan bahwa KFC telah bertindak tidak etis dengan menawarkan junk food di negara miskin seperti India, yang memiliki masalah malnutrisi yang parah. Selain itu, ketidaksetujuan juga datang dari pihak lain seperti nasionalis, aktivis lingkungan, dan aktivis binatang.

2. Pelanggaran terhadap peraturan mengenai kandungan MSG dalam makanan. Pada saat itu, Agustus 1995, batas kandungan MSG yang ditentukan oleh Indian Prevention of Food Adulteration Act (IPFAA) untuk makanan cepat saji adalah maksimal 1%. Sedangkan ayam Kentucky mengandung 2,8% MSG. Akibat kasus ini, KFC sempat dicabut surat izin usahanya dan berurusan dengan hukum. Namun pihak KFC terus menyatakan pembelaannya. Akhirnya, pada Desember 1995 pemerintah India menaikkan batas maksimal kandungan MSG di makanan. Meskipun demikian, aktivis terus mencari isu-isu lainnya untuk menjatuhkan KFC. Kontroversi mengenai MSG dan protes dari para nasionalis baru menghilang pada akhir 1990an, yang digantikan oleh masalah dari PETA.

3. PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) India, yang terutama mengecam penyiksaan yang dilakukan KFC terhadap ayam di peternakannya. PETA bahkan sempat menyiarkan dokumentasi video pada konferensi pers di Bangalore pada tanggal 9 Oktober 2003. Video ini menggambarkan penderitaan yang dialami ayam-ayam di peternakan KFC, diantaranya memperlihatkan bagaimana ayam ditempatkan di kandang yang sempit dan harus berebutan untuk memperoleh makanan, rekayasa genetika yang dilakukan, tidak adanya pengobatan bagi ayam yang terkena penyakit, penyembelihan tanpa menggunakan anestesia, dan kekasaran yang dilakukan oleh pekerja di peternakan. Ayam-ayam diberi makan paksa sehingga tumbuh secara abnormal, mengalami patah tulang, serangan jantung, kelainan kaki. Selain itu, PETA mengklaim KFC sebagai pembunuh ayam terbesar di dunia. Sampai saat ini, perselisihan antara keduanya masih berlanjut.

KFC menghadapi banyak kasus selama tahun-tahun awalnya di India, yang dikarenakan kurangnya analisis terhadap lingkungan eksternal, diantaranya :

1.     Sosial budaya : budaya, nilai, institusi sosial, lingkungan.

2.     Politik-hukum : sentimen proteksi, regulasi kandungan MSG.

3.     Ekonomi : pendapatan per kapita.

Akibatnya, KFC mengalami kerugian yang cukup besar, baik karena kasus hukum, tindakan vandalisme, dan image perusahaan.


Senin, 12 Oktober 2020

Daur Hidup Produk

Nama : Hany Nadyandika

NPM : 12217670

Kelas : 4EA10

Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Era Rev.Industri 4


Daur hidup produk adalah daur suatu produk / organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal, peluncuran resmi, perubahan dari target awal, lalu mulai berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persainagn dan kompetisi produk memiliki tingkat penjualan yang luas dan tersebar.

Untuk memperpanjang daur hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb.